Regulasi internasional mewajibkan memiliki sistem pemantauan untuk membantu mengatasi masalah ini yaitu ODME (Oil Discharge Monitoring Equipment). Sistem ini berfungsi untuk memantau pembuangan limbah minyak berada dalam batas yang diperbolehkan.
Dengan memahami lebih dalam tentang ODME, diharapkan pekerja industri maritim dapat lebih sadar akan pentingnya sistem ini dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut sekaligus mematuhi regulasi internasional yang berlaku.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian ODME, cara kerjanya, fungsinya dalam industri maritim, hingga tantangan dalam penerapannya.
Table of Contents
Apa Itu ODME
Oil Discharge Monitoring yang biasa disingkat dengan ODME adalah perangkat pemantauan pembuangan minyak yang digunakan pada kapal untuk memastikan bahwa limbah minyak yang dibuang sesuai dengan regulasi internasional.
Dengan ODME, kapal dapat mematuhi regulasi MARPOL Annex I, mencegah pencemaran laut, dan menghindari sanksi dari otoritas maritim.
Pemasangan dan penggunaan ODME yang benar sangat penting untuk memastikan operasi kapal tetap legal dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, semua kru kapal harus memahami cara kerja dan fungsi ODME untuk memastikan perangkat ini selalu berfungsi dengan baik.
Fungsi ODME
Mendeteksi Kandungan Minyak dalam Air Limbah
ODME dilengkapi dengan sensor yang dapat menganalisis kadar minyak dalam air sebelum dibuang ke laut. Sistem akan menghentikan pembuangan secara otomatis, jika kadar minyak melebihi ambang batas yang seharusnya.
Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi MARPOL Annex I
Marine Pollution atau biasa disingkat dengan MARPOL adalah regulasi yang mengatur pembuangan limbah kapal, termasuk minyak.
ODME memastikan bahwa kapal tidak membuang limbah dalam jumlah berlebihan yang dapat mencemari laut. Sehingga dapat memenuhi kepatuhan regulasi MARPOL Annex I.
Mencatat Data Pembuangan untuk Audit dan Pemeriksaan
ODME memiliki sistem perekam data otomatis yang bisa menyimpan catatan setiap kali pembuangan dilakukan.
Data tersebut penting untuk inspeksi otoritas maritim. Hal ini juga memastikan bahwa kapal telah beroperasi sesuai dengan regulasi.
Mencegah Pencemaran Laut
Dengan memiliki ODME di industri maritim dapat meminimalisir pembuangan minyak ke laut. Hal ini bisa membantu menjaga kualitas air laut dan kelangsungan hidup ekosistem laut.
Cara Kerja ODME Dalam Sistem Pembuangan Kapal
Proses Pemisahan Air dan Minyak
Sebelum air dibuang ke laut, kapal menggunakan tangki pemisah berfungsi untuk memisahkan minyak dari air kotor yang berasal dari sisa muatan atau sistem mesin. Proses ini dilakukan dengan sistem gravitasi atau pemisahan secara sentrifugal.
Sensor ODME Menganalisis Kadar Minyak dalam Air
Air yang telah dipisahkan dari minyak akan melewati sensor ODME. Kemudian, sensor ini akan mendeteksi kadar minyak dalam air buangan dengan satuan ppm (parts per million).
Penyesuaian dan Kontrol Pembuangan
Kemudian tahap penyesuaian, jika kadar minyak masih di bawah batas yang seharusnya yaitu 15 ppm sesuai dengan regulasi, air limbah bisa dibuang ke laut.
Namun, kadar minyak yang melebihi batas aman, sistem ODME akan menghentikan pembuangan secara otomatis dan mengarahkan limbah kembali ke tangki penyimpanan untuk diproses ulang.
Pencatatan Data Otomatis
ODME dilengkapi oleh sistem perekam data otomatis yang bisa menyimpan catatan setiap kali pembuangan dilakukan.
Termasuk waktu, lokasi pembuangan, kadar minyak dalam air buangan, hingga volume air yang dibuang. Data ini wajib disimpan dan diperiksa oleh otoritas maritim.
Pemantauan Langsung oleh Kru Kapal
ODME dilengkapi panel kontrol di ruang mesin kapal, yang digunakan oleh kru untuk memonitor proses pembuangan. Jika terjadi indikasi pelanggaran, kru harus cepat mengambil tindakan untuk mencegah pencemaran laut.
Kendala Dalam Penggunaan ODME
Masalah Teknis Pada SIstem ODME
Sensor pada ODME bisa mengalami penyumbatan, sehingga menyebabkan pembacaan kadar minyak menjadi tidak akurat.
Jika sensor pada ODME tidak dikalibrasi dengan benar, sistem akan salah mendeteksi kadar minyak dalam air. Sehingga membiarkan pencemaran terjadi dan menghambat pembuangan yang seharusnya aman.
Kurangnya Pemahaman dan Pelatihan Kru Kapal
Kemudian, kurangnya pengetahuan dan keterampilan kru kapal dalam mengoperasikan dan merawat ODME. kesalahan dalam pengoperasian ODME bisa bikin pembuangan limbah tidak sesuai regulasi atau pemberhentian operasional kapal karena sistem yang gagal.
Hal ini berisiko besar bagi pemilik kapal karena jika terdeteksi oleh otoritas maritim, kapal bisa dikenakan denda besar atau bahkan dilarang beroperasi.
Biaya Perawatan dan Penggantian Komponen yang Tinggi
Tidak sembarangan teknisi yang memeriksa ODME, hal ini membutuhkan biaya tambahan bagi perusahaan kapal. Jika tidak dilakukan pemeliharaan yang baik, ODME bisa cepat rusak.
Harga suku cadang ODME juga bisa cukup tinggi, terutama untuk kapal yang beroperasi di jalur yang jauh dari pusat perawatan maritim.
Regulasi yang Semakin Ketat
Seiring meningkatnya kesadaran global terhadap pencemaran laut, maka regulasi internasional mengenai pembuangan minyak semakin ketat.
Jika kapal terbukti membuang minyak dalam jumlah yang melebihi batas yang diizinkan, pemilik kapal bisa terkena denda yang sangat besar, bahkan penahanan kapal dan pencabutan izin operasi oleh otoritas maritim.
Kesimpulan
Nah, memiliki ODME saja tidak cukup. Kesadaran dan kepatuhan kru kapal dalam mengoperasikan dan merawatnya adalah kunci utama keberhasilan sistem ini. Tanpa pemeliharaan yang baik, sensor bisa rusak, data bisa salah, dan kapal bisa menghadapi konsekuensi serius.
Jangan biarkan kelalaian kecil berujung pada pencemaran yang besar. Pastikan sistem ODME di kapal Anda selalu dalam kondisi optimal dan sesuai regulasi!
Buat Anda yang ingin memastikan ODME kapal dalam kondisi baik, jasa kalibrasi dan service ODME dari Orton Marine Service bisa menjadi solusi terbaik. Untuk info lengkapnya bisa langsung hubungi kami dengan klik tombol whatsapp dibawah ini.


