Memahami cara membaca gas detector merupakan kunci untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya dapat diidentifikasi. Sehingga hal tersebut bisa ditangani sebelum menyebabkan masalah serius.
Gas detector juga berfungsi untuk menjaga keselamatan pekerja dengan mendeteksi gas berbahaya, terutama di lingkungan yang berpotensi terpaparnya gas berbahaya. Kebutuhan akan alat tersebut sangat penting dalam industri berskala besar maupun kecil.
Kesalahan kecil dalam membaca alat ini bisa berakibat fatal. Nah, melalui ini kita akan membahas bagaimana cara membaca gas detector dengan benar dan nilai ambang batasnya supaya mencegah risiko keselamatan pekerja.
Table of Contents
Cara Membaca Gas Detector
Pahami tampilan dan indikator gas detector
Pertama-tama anda harus memahami tampilan gas detector, biasanya memiliki beberapa komponen utama pada tampilan layarnya. Pada layar digital akan menampilkan angka hasil pengukuran gas di lingkungan kerja.
Dengan satuan pengukuran dalam bentuk Parts Per Million (PPM), Lower Explosive Limit (%LEL), dan juga ada Persentase Volume (%Vol) yang akan muncul di tampilan layar gas detector. Selain itu ada juga lampu indikator atau alarm yang akan memberikan peringatan visual jika terdeteksi adanya gas berbahaya.
Mengenali Satuan Pengukuran Gas
Nah, anda juga harus memahami satuan pengukuran gas, gas detector akan menampilkan beberapa satuan yang berbeda tergantung pada jenis gas yang terdeteksi di area tersebut.
- Parts Per Million (PPM)
Satuan PPM ini digunakan untuk mengukur gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dan hidrogen sulfida (H₂S). apabila layar gas detector menampilkan 50 PPM Co, berarti ada 50 bagian gas karbon monoksida di dalam area tersebut.
Perlu diketahui juga batas aman gas beracun di suatu lingkungan kerja. Untuk karbon monoksida (CO) kurang dari 25 PPM sedangkan untuk hidrogen sulfida (H₂S) kurang dari 10 PPM.
- Lower Explosive Limit (%LEL)
Kemudian ada %LEL yang digunakan untuk mengukur gas mudah terbakar seperti merana (CH₄) atau propana (C₃H₈). LEL sendiri memiliki arti bahwa batas bawah gas yang dapat menyebabkan ledakan jika bercampur dengan udara.
Jika layar menunjukan 50% LEL CH₄ artinya gas metana telah mencapai setengah dari batas ledakan, seharusnya di bawah 10% LEL untuk bekerja dengan aman.
- Persentase Volume Gas di Udara (%Vol)
Satuan tersebut digunakan untuk mengukur kadar oksigen (O₂) di udara. Dengan batas aman 19,5% hingga 23,5%. Jika Oksigen kurang dari 19,5% artinya di dalam ruangan tersebut kekurangan oksigen dan berbahaya untuk bernapas
Memahami Indikator dan Alarm Gas Detector
Biasanya gas detector memiliki beberapa sistem alarm untuk memberikan peringatan. Jika terdengar bunyi alarm pada alat tersebut artinya adanya gas berbahaya yang terdeteksi.
Selain suara alarm, ada juga lampu LED menyala merah saat gas melebih batas aman. Beberapa perangkat memiliki fitur getaran untuk memberi peringatan kepada pengguna di lingkungan yang bising.
Bagian-Bagian Gas Detector
Layar tampilan dan indikator
Layar pada gas detector akan menampilkan informasi tentang kondisi gas di lingkungan kerja. Juga menampilkan tentang jenis gas yang terdeteksi dengan konsentrasi gas dalam masing-masing satuan.
Ada juga kode berwarna seperti hijau untuk aman, kuning untuk peringatan, dan juga merah untuk berbahaya. Gas detector juga akan menampilkan status seperti baterai lemah, sensor error, atau bahkan perlu kalibrasi.
Sensor utama
Gas detector memiliki sensor gas yang berfungsi mendeteksi keberadaan gas tertentu di udara. Ada beberapa jenis sensor yang digunakan dalam gas detector tergantung pada jenis gas yang akan dideteksi.
- Sensor Katalitik
Digunakan untuk mendeteksi gas yang mudah terbakar. Sensor ini memiliki elemen pemanas yang bisa membuat reaksi oksidasi gas di udara, sehingga menghasilkan perubahan suhu.
- Sensor Elektro-Kimia
Sensor ini digunakan untuk mendeteksi gas beracun seperti karbon monoksida (CO), hidrogen sulfida (H₂S), klorin (Cl₂), dan amonia (NH₃). bekerja dengan menggunakan reaksi kimia yang menghasilkan arus listrik saat gas terdeteksi. Sehingga menentukan gas yang terdeteksi.
- Sensor Infra-Merah
Untuk sensor ini digunakan untuk mendeteksi gas seperti karbon dioksida (CO₂) dan hidrokarbon (CH₄). gas akan menyerap sinar infra merah pada panjang gelombang tertentu, lalu sensor akan mengukur berapa banyak sinar inframerah yang terdeteksi.
- Sensor Semikonduktor
Kemudian, untuk sensor ini digunakan mendeteksi gas seperti karbon monoksida (CO), hidrogen (H₂), dan etanol. Dengan cara lapisan oksida logam yang berubah resistansinya saat gas tersebut terdeteksi. Resistensi tersebut diubah menjadi sinyal listrik untuk membaca gas yang terdeteksi.
Tombol dan Pengaturan
Gas detector memiliki beberapa tombol utama. Pertama ada tombol power untuk menyalakan dan mematikan alat, tombol mode yang berfungsi untuk mengubah pengaturan atau memilih jenis gas yang akan dipantau. Lalu, tombol kalibrasi untuk melakukan kalibrasi ulang agar alat tetap akurat, dan juga tombol reset yang berfungsi untuk mereset alarm.
Langkah-Langkah Menggunakan Gas Detector
Cek Kondisi Gas Detector
Cek gas detector sebelum menggunakannya, periksa fisik alat tersebut untuk melihat apakah layak digunakan atau tidak. Pastikan juga tidak ada kebocoran dan baterai yang digunakan terisi penuh.
Buka Manhole dan Ventilasi
Kemudian, anda bisa membuka manhole atau ventilasi dan biarkan udara di dalam ruang terbatas bersirkulasi dengan udara di luar. Lalu diamkan sekitar 1 sampai 2 jam, hal ini bertujuan untuk membantu oksigen bisa masuk dan juga membantu gas beracun keluar .
Nyalakan gas detector
Langkah selanjutnya, hidupkan gas detector dengan menekan tombol on/off, tunggu sebentar sampai alat tersebut mengeluarkan bunyi beep atau alarm sebagai indikasi bahwa gas detector siap digunakan.
Gas Detector akan melakukan self-test
Biarkan sebentar alat tersebut melakukan self-test, hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alarm, lampu LED, hingga tampilan informasi gas detector bisa bekerja dengan baik dan optimal.
Gas detector akan mendeteksi gas
Setelah gas detector selesai melakukan self-test, alat tersebut akan mulai mendeteksi gas di sekitar ruangan, jangan sampai anda menekan tombol “fresh air” karena hal ini bisa mengacaukan hasil akhirnya.
Gas detector akan menampilkan hasil
Kemudian alat ini akan menampilkan hasil gas yang sudah terdeteksi, dengan menggunakan satuan untuk mengukur gas berbahaya, mulai dari short term exposure limit, workplace exposure limit, nilai kalibrasi, hingga tanggal/waktu di tempat.
Cek Keamanan Lingkungan Kerja
Jika dilingkungan tersebut masih ada pekerja yang melakukan kegiatan, sebaiknya lakukan pengecekan gas detector secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada gas berbahaya yang terdeteksi.
Matikan Alat Setelah Pemakaian
Jika lingkungan kerja sudah dipastikan aman, matikan gas detector. Namun jika merasa ada yang masih tidak aman lakukanlah purging atau atur ventilasi udara. Proses ini juga bisa menghemat penggunaan baterai jadi lebih awet
Nah, memahami cara membaca gas detector dengan benar sangat penting untuk memastikan keselamatan kerja, dan mencegah risiko paparan gas berbahaya. Selain itu, perawatan dan kalibrasi secara rutin juga penting supaya alat bisa berfungsi dengan akurat.
Perawatan Gas Detector
Kalibrasi secara berkala
Gas detector harus dikalibrasi untuk memastikan akurasi dalam mendeteksi gas. Kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan gas uji standar dengan menggunakan satuan untuk mengukur gas berbahaya.
Penggantian Sensor pada Alat
Pastikan kondisi sensor dalam kondisi baik, periksalah secara berkala dan ganti jika ada yang aus atau rusak. Sensor yang tidak berfungsi dengan baik juga bisa mempengaruhi hasil deteksi gas detector tidak optimal.
Pengujian alarm dan respon sensor
Setiap alat ini memiliki sistem alarm untuk memberikan peringatan ketika terdeteksi gas berbahaya. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan fix detector bekerja dengan baik.
Pengecekan Baterai
Perawatan gas detector juga bisa dilakukan dengan mengecek kondisi baterai. Pastikan baterai diganti jika sudah lemah karena dapat menyebabkan gas detector tidak berfungsi secara optimal, dan juga bisa membuat gas detector cepat rusak.
Buat anda yang lagi membutuhkan kalibrasi gas detector untuk kebutuhan maritim dan perkapalan dengan kualitas terbaik, Orton Marine Services bisa menjadi solusi terbaik.
Orton Marine Services didukung tim profesional bersertifikat dan berpengalaman siap memberikan layanan terbaik untuk kebutuhan gas detector. Yuk, segera konsultasikan dengan kami secara gratis dengan Klik tombol WhatsApp di pojok kanan bawah!


