Orton Marine Service

Email : ortonmarineinfo@gmail.com

Cara Tepat Menentukan Ambang Batas Gas Detector di Bidang Maritim

Industri maritim berperan penting untuk mendukung perdagangan global. Setiap hari ribuan kapal berlayar melintasi laut, membawa bahan bakar, hingga kebutuhan pokok lainnya. Karena operasional kapal yang begitu padat dan jauh tentu banyak tantangan yang harus dihadapi setiap hari. 

Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi adalah potensi gas berbahaya yang dapat muncul dari berbagai sumber, seperti ruang mesin, tangki bahan bakar, hingga kargo kimia.

Untuk itu, penggunaan gas detector menjadi standar untuk sistem keselamatan kapal. Namun, memiliki alatnya saja tidak cukup, anda harus memahami dan mengatur ambang batas gas detector secara tepat.

Nah, artikel ini akan membahas secara rinci tentang apa itu ambang batas gas detector, jenis-jenis gas berbahaya, hingga standar regulasi keselamatan yang harus dipatuhi agar mencegah dan mengurangi potensi kerugian.

Apa Itu Ambang Batas Gas Detector

Ambang batas gas detector digunakan untuk menggambarkan batas maksimum konsentrasi gas tertentu di udara yang masih dianggap aman untuk manusia dalam jangka waktu tertentu.

Jika konsentrasi gas melebihi ambang batas, maka berpotensi risiko terhadap kesehatan, hingga gangguan serius seperti keracunan, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk memahami ambang batas gas detector agar dapat menginterpretasikan pembacaan dengan tepat.

Ambang batas ini biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (parts per million) atau %LEL (lower explosive limit). Selain itu ada juga beberapa istilah penting terkait ambang batas gas seperti TWA (time-weighted average) yang memiliki konsentrasi gas dapat diterima selama 8 jam, dan juga STEL (Short-Term Exposure Limit) merupakan batas paparan maksimum untuk periode pendek, biasanya 15 menit.

Kenapa Menentukan Ambang Batas gas detector itu penting

Melindungi Keselamatan Kru dan Teknisi

Gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidrogen sulfida (H₂S), atau bahkan uap bahan bakar bisa menumpuk di ruang tertutup. Tanpa menentukan ambang batas gas yang tepat, gas detector mungkin tidak akan memberikan peringatan dini.

Menghindari Kerusakan Aset

Gas tidak hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga bisa merusak kapal dan mesin. Hal ini karena beberapa gas bersifat korosif dan mudah terbakar. Jika ambang batas gas tidak diatur, kebocoran kecil bisa berkembang menjadi kerusakan serius.

Kepatuhan terhadap Regulasi Internasional

Banyak regulasi keselamatan kerja yang mewajibkan penggunaan gas detector, penentuan ambang batas gas yang sesuai standar internasional, hingga kalibrasi rutin. Kepatuhan regulasi bukan hanya soal dokumen administratif, tetapi soal memastikan bahwa seluruh pekerja dan aset kapal tetap dapat terlindungi.

Mencegah Insiden Kebakaran 

Beberapa gas pada kapal seperti metana, propana, dan uap bahan bakar memiliki sifat yang mudah terbakar bila konsentrasi di udara mencapai batas tertentu. Dengan mengatur ambang batas gas detector kru kapal bisa mengambil tindakan pencegahan, seperti ventilasi ruang evakuasi, bahkan pemadaman sumber api.

Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Ambang Batas Gas Detector

Jenis Kapal

Setiap kapal memiliki risiko gas berbahaya yang berbeda. Untuk kapal tanker berpotensi menghasilkan uap gas yang sangat mudah terbakar dan beracun. Ambang batas gas pada kapal ini biasanya diatur lebih rendah untuk mendeteksi konsentrasi gas sekecil mungkin.

Kemudian, untuk kapal kargo umumnya membawa bahan berbahaya dalam jumlah kecil. Deteksi gas ini difokuskan pada area meisng atau tangki, dengan ambang batas gas disesuaikan akan mengurangi potensi kebocoran bahan bakar.

Kondisi Lingkungan

Lingkungan di kapal bisa berubah drastis dan mempengaruhi konsentrasi gas. Jika  suhu tinggi, gas akan menguap lebih cepat, oleh karena itu penetapan ambang batas gas harus lebih rendah untuk mendeteksi gas lebih awal.

Selain itu, di ruang tertutup, tekanan bisa berbeda dari atmosfer. Hal ini mempengaruhi volume gas. Di area bertekanan tinggi, gas bisa lebih terkompresi, sehingga sensor harus mampu mendeteksi dalam kondisi tersebut.

Kelembaban pada lingkungan kapal juga mempengaruhi akurasi beberapa jenis gas detector. Jika terjadi seperti ini sensor pada gas detector perlu dikalibrasi ulang agar pembacaan tetap akurat.

Jenis Muatan atau Bahan Bakar

Selain itu, muatan kapal yang digunakan menentukan risiko gas, seperti muatan kimia berbahaya, minyak dan produk petroleum. Jenis bahan bakar kapal juga bisa menentukan risiko kebocoran yang dapat menghasilkan gas berbahaya.

Jika muatan atau bahan makar memiliki titik rendah, maka ambang batas gas detector harus diatur serendah mungkin untuk memastikan deteksi dini sebelum kondisi menjadi berbahaya.

Sistem Ventilasi Kapal

Kondisi ventilasi juga mempengaruhi seberapa cepat gas menyebar, sehingga berpengaruh besar pada penetapan ambang batas gas yang aman. Ventilasi yang aktif bisa membantu membuang gas berbahaya dengan cepat, sehingga memungkinkan ambang batas sedikit lebih tinggi.

Sedangkan untuk ventilasi alami atau terbatas, gas berbahaya bisa bertahan lebih lama. Untuk situasi ini, ambang batas gas harus diatur lebih rendah untuk mendeteksi gas secepat mungkin.

Macam-Macam Gas Berbahaya Di Industri Maritim

Hidrogen Sulfida (H₂S)

Gas berbahaya satu ini biasanya bersunmber pada minyak mentah atau muatan kimia tertentu, gas ini sangat beracun namun tidak berwarna, memiliki bau seperti telur busuk, namun bisa menghilang karena desensitisasi penciuman.

Karbon Monoksida (CO)

Kemudian, untuk gas karbon monoksida bersumber karena pembakaran bahan bakar tidak sempurna di mesin diesel generator dan terjadi kebocoran dari sistem pembuangan gas. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, namun sangat beracun.

Metana (CH₄)

Dalam muatan gas alam cair pada kapal terdapat gas metana yang sangat mudah terbakar. Gas ini tidak beracun secara langsung, tapi bisa menggantikan oksigen yang bisa menyebabkan sesak napas. 

Kekurangan Oksigen

Kapal yang mengalami kekurangan oksigen karena proses pembusukan organis, atau bahkan kebocoran gas inert seperti nitrogen, argon di ruang tertutup. Jika oksigen turun di bawah 19,5% maka akan dianggap berbahaya bagi pernapasan.

Kalibrasi Gas Detector

Verifikasi dan Persiapan Alat

Sebelum anda melakukan kalibrasi gas detector, pastikan alat tersebut dalam kondisi baik. Jangan lupa periksalah tanggal terakhir anda melakukan kalibrasi pada gas detector untuk memastikan bahwa kalibrasi sebelumnya masih berlaku atau tidak.

Penyesuaian Nol (Zero Calibration)

Nah, sebelum menggunakan alat tersebut, perlu dipastikan bahwa pada hasil awal benar-benar nol. Jika gas detector menunjukan angka selain nol maka ada kesalahan pembacaan yang dapat menyebabkan proses deteksi gas berbahaya jadi gagal. 

Penyesuaian Span (Span Calibration)

Setelah itu, lakukan penyesuaian span dengan menggunakan gas kalibrasi yang didesain khusus untuk mendeteksi sumber gas. Jika semisal di area tersebut ada gas berbahaya, gas detector yang masih berfungsi dengan baik akan menghasilkan data yang akurat.

Pengujian Ulang dan Verifikasi Hasil

Terakhir, anda bisa melakukan uji ulang untuk memastikan hasil kalibrasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Lalu, lakukan verifikasi akurasi hasil dengan menggunakan alat ukur kalibrasi.

Kesimpulan

Nah, penentuan ambang batas gas detector menjadi hal penting. Keselamatan di industri maritim bukan hanya soal navigasi dan mesin, tetapi juga kemampuan mendeteksi bahaya kebocoran gas.

Dengan sistem yang telah dirancang sebaik mungkin serta sensor yang sensitif memungkinkan gas detector dapat mengukur konsentrasi satu atau beberapa jenis gas sekaligus. Pemeliharaan rutin sangat penting untuk memastikan kinerja yang optimal.

Nah, buat anda yang sedang membutuhkan kalibrasi  fix gas detector berkualitas untuk kebutuhan industri maritim, Orton Marine Services hadir sebagai solusi terbaik untuk Anda.

Setiap produk dan pekerjaan yang kami memiliki 6 bulan-12 bulan, tanpa tambahan biaya. Yuk, segera konsultasikan dengan kami secara gratis dengan Klik tombol WhatsApp di pojok kanan bawah!